Who's The Real Terorisme...?
Ketika gedung WTC di Amerika diledakkan oleh seseorang yang katanya teroris, seluruh negara-negara didunia bersimpati dan ikut mengucapkan belasungkawa atas peristiwa itu. Begitu juga saat bom bali I dan II, Kuningan Jakarta, Mombay dan masih ada beberapa serentetan peristiwa pengeboman yang hampir dapat dipastikan pelakunya mengarah ke teroris, yang ujung-ujung-nya mengerucut dan merujuk kepada oknum pelaku seorang militan islam garis keras. Pungkasane seolah hal ini diskenario untuk mendiskriditkan islam dimata masyarakat dunia, islam identik dengan kekerasan, terorisme dan aksi premanisme.
Namun dibalik semua peristiwa itu kita tidak tahu skenario yang sebenarnya, siapa dibalik semua aksi-aksi brutal tersebut. Saya hanya ingin sedikit memberikan gambaran sederhana tentang teori timbal balik, sebab-akibat dari kehidupan ini. Manusia mempunyai ambang batas kesabaran yang masing masing akan berbeda kadar prosentasenya. Emosi akan meledak jika input data yang diterima oleh manusia telah menyentuh ambang batas kesabarannya.
Muhammad sebagai sosok khotamannabiyyin dalam sebuah hadist dikisahkan, bahwa saat beliau diserang oleh orang-orang yang belum bertauhid, malaikat datang dan menawarkan untuk meletuskan sebuah gunung guna menghabisi orang-orang yang telah memusuhinya. Namun dengan tenang Muhammad menolakknya dan lebih memilih mendoakan mereka agar segera sadar dan mengikuti jejaknya untuk bertauhid. jika memang belum Insya Alloh anak cucunya kelak. Dan perkataan itu terbukti, sepeninggal beliau(Muhammad) hingga sekarang, islam telah bertebaran diseluruh dunia. Subhanalloh....!
Tuhan Maha adil, Maha bijaksana Maha mengetahui siapa yang benar dan siapa yang mlenceng, Tuhan maha segala-galanya, Alqiyamuhu binafsihi, Dia sosok zat yang tidak bergantung terhadap yang lain, Dia zat yang tidak butuh pertolongan, tidak butuh disembah, tidak butuh dibela-belain. Sebenarnya manusia itu sendiri yang membutuhkan pertolongan dan pembelaan-Nya. Manusia tidak akan berarti apa-apa tanpa ijin dan ridlo-Nya.
Jika kemudian ada salah satu negara yang ingin menjadi penguasa dunia, itu sama halnya dengan mengingkari ajaran agama yang dianut-nya, itu sama halnya dengan menantang kekuasaan Tuhan, sebagai penguasa seluruh alam ini. Saya berkeyakina bahwa apapun skema yang mereka gunakan untuk melancarkan misinya akan sia-sia belaka, karena semua dilandasi oleh emosi untuk menjadi yang TER(ter-hebat, ter-kuasa, ter-baik, ter-maju, ter-kaya dan ter-ter yang lain). Sedang yang TER itu hanyalah sebuah predikat yang patut disandang oleh Allohurabbul Aalamiin.
Sekali lagi Tuhan itu Maha adil dan Maha bijaksana, jika kemarin-kemarin kelompok militan islam dituding sebagai dalang dari segala dalang terosisme dunia, sehingga seakan-akan me-label-li islam ini identik dengan sosok terorisme, lantas bagaimanakah dengan peristiwa invasi dan penyerangan besar-besaran di Irak yang telah menewaskan jutaan manusia, penyerangan di Afghanistan, penyerbuan di Palestina, dll ?. Apa Yang membedakannya ?, kali ini yang jadi korban justru masyarakat sipil, anak-anak dan kaum perempuan. Who's the real terorisme..?.
By : Cakyoudee
Artikel Terkait:
- Teroris Dan Malaysia
- Sby Bakal Tergusur Dari Kursinya
- Bagaimana Membuat Indonesia Maju
- Prabowo Menuju RI 1
- Palestina, Sebuah Tragedi Kemanusiaan
- Kelangsungan Hidup Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
- Indonesiaku
- Sing Edian Sopo Yo...?!
- 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Sebuah Kebangkitan Yang Sia-Sia
- The Legend of Mister President
- Langgam Jawa
- Siapakah Nama Asli Ibu Kartini..?.
- Negeri Ini Negeri Kerajaan