Arjuna "Klepek-klepek"
Di zaman mudanya, kala SMA, terjalin sebuah kisah dua anak manusia yang terjerat asmara. Sebut saja Arjuna dan Melati. Namun dalam perjalanan asmaranya diwarnai hadirnya orang ketiga yang menjadi riak-riak kecil yang dirasa sedikit mengganggu pertemanan dan hubungan keduanya.
Bukan laki-laki kalau tidak bisa berkelit katanya, dimana waktu itu sang Arjuna telah mendua hati, melirik mawar-mawar seberang yang sedang ranum mekar berseri. Arjuna telah terbuai, Arjuna telah menghianati ikatan cintanya dengan Melati.
Keindahan mawar-mawar lain telah menggoyahkan ikrar janji sehati mereka berdua. Tak pelak lagi sang Arjuna ternyata lebih menaruh hati pada mawar-mawar seberang itu. Setelah sekian lama hubungan mereka berjalan, sang Arjuna menawarkan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, sebuah tali perkawinan, ikatan sakral yang selalu diidam-idamkan oleh kaum hawa kala hubungan mereka sudah dirasa cocok dan sehati.
Bak gayung bersambut, pujaan hati, mawar seberang, menerima dengan dua tangan terbuka, dengan anggukan lembut, ho..oh.., dan dengan diam-diam merekapun telah mengurus semua rencana acara resepsi pernikahannya, mulai dari baju, tempat, dan siapa-siapa yang harus diundang untuk ikut menyaksikan rencana perhelatan mereka kelak.
Memang usia mereka masih tergolong muda, sangat muda. Tapi cinta, asmara dan keyakinannya telah mendorong mereka berdua untuk saling mengikat janji sehidup semati.
Disaat mereka berdua disibukkan oleh rencana resepsi pernikahannya dengan Mawar, kembali terngiang di telinga Arjuna, kisah-kisah cintanya selama menjalin hubungan dengan Melati, yang ternyata belum ada kepastian, menggantung. Arjuna mulai bimbang, ragu, mblebes, namun keputusan telah dan harus diambil.
Ibarat pepatah; "Sebaik-baik orang menyimpan bangkai baunya akan tercium juga", ndilalah..selang beberapa hari mendekati resepsi pernikahan digelar, Melati datang ke rumah sang pujaan hati, sang Arjuna, idaman hati yang selama ini selalu menghiasi mimpi-mimpinya.
Bak disambar petir di siang hari, Melati tersimpuh lemas di teras depan rumah sang Arjuna, begitu mendengar dan mengetahui rencana pernikahan pria pujaannya dengan Mawar. Sadar dirinya telah dikhianati, dibohongi, diduakan, namun dengan hati tegar dia temui Arjuna, dia ingin menanyakan dan mendengar langsung pernyataan dari pacar pertamanya itu.
Begitu melihat Arjuna, Melati langsung menghampiri dan memeluknya tanpa terucap sepatah katapun. Dengan menahan linangan air mata, dia bisikkan dalam pelukannya "Arjuna...Aku Sayang Kamu...!, tak akan ada yang bisa menggantikan kedudukan namamu dihatiku".
Melihat kejadian ini Arjuna hanya bisa tertegun, diam membisu tak mampu berkata-kata, Arjuna klepek-klepek.
Artikel Terkait:
- Isilah Fikiran Dengan Nuansa Positif
- Ponari Dan Indonesia
- Kimia Kebahagiaan
- Bagaimana Mendesign Kitchen Set ?.
- Indonesia di Mata Para Pakar Dunia Shienting
- Konselling Dengan Si mBah...!?
- Ayat-Ayat Cinta
- Setiap Peristiwa Netral Adanya
- Inilah Jati Diri Negeriku
- Penduduk Indonesia 90 persen adalah Budhis
- Apa Yang Akan Anda Lakukan Bila Anda Diberi Dana Rp. 1 Milyar ?.
- Apa Arti Sesungguhnya FAMILY?
- Honesty is a Habit
- Rayakan Kemenangan 'Idul Fitri
- Makna Ramadan di Zaman Edian
- Samakah Manusia dengan Hewan...?
- Apakah Yang Diinginkan Dari Tayangan Televisi ?.
- Hari Ini Aku Bingung
- Belaian Kasih Sang Sutradara
- Gundah Hati Mencarimu yaa.....Rabb...!
- Balungan Kere
- Getar-Getar Cinta
- Pesan Dari Sahabat
- Play Man De'Compo'
- Senyum dan Hatimu...!, Hanya Itu.