Paid Surveys

readbud - get paid to read and rate articles
SocialTwist Tell-a-Friend

07 September 2008

Samakah Manusia dengan Hewan...?

Konon ketika para nabi diutus oleh Tuhan ke bumi ini tak lain adalah guna menyampaikan petuah bijak untuk menata perilaku dan ahlaq manusia yang tak berstandar dan cenderung hukum rimba yang berlaku, siapa yang berkuasa dialah yang punya lebih banyak wewenang untuk mengolah jalannya kehidupan. Bagaimana kisah seorang Fir'aun yang karena kekuasaannya, dia menindas rakyat, membunuh, bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan yang berhak dianut dan disembah.

Sejarah mencatat bahwa kehidupan sebelum datangnya seorang nabi adalah kehidupan jahiliyyah, manusia tanpa peradaban. Tidak hanya secara aqidah namun dalam perilaku kehidupan sehari-hari sudah carut marut, perbudakan dimana-mana, penindasan hak-hak dasar manusia, penyimpangan sex, pembunuhan dll.

Kini setelah datangnya utusan Tuhan, peradaban itu tertata rapi dan sangat santun, menjadi manusia yang bermartabat, berbudaya dan bertata nilai tinggi. Namun yang terjadi sekarang adalah manusia cenderung mengambil titik balik yang berbeda, mereka suka dengan perilaku kehewanan, penyimpangan sexual, anarkisme dan perbudakan.

Free sex sudah menjalar ke seluruh strata kehidupan, dari yang remaja hingga orang tua, dari yang kere sampai kaya, dari kota hingga ke pelosok desa. Dengan seribu satu cara membungkus nafsu hewannya guna memuluskan skenario agar targetnya terpenuhi.

Tata nilai sudah tidak berlaku asal keinginannya terwujud, Nilai manusia kini sudah terlalu tinggi dan mahal, karena sesungguhnya manusia itu sendiri sudah lenyap ditelan peradaban peri-kehewanan. Lantas samakah manusia dengan hewan...?

Bersyukurlah bagi mereka-mereka yang masih sadar akan eksistensi dirinya sebagai manusia.

Oleh : Cakyoudee

Artikel Terkait:

Cakyoudee

Top Articles

Widget by ateonsoft.com

  © Hak Cipta 'Dilindungi' Oleh Alloh SWT 2008

Back to TOP